Kasus Kecelakaan Fatal Saat Masturbasi
Secara medis, masturbasi dianggap sebagai cara tersehat untuk
menyalurkan hasrat seksual. Sayangnya, beberapa pria melakukan
masturbasi secara berlebihan atau dengan cara ekstrem, yang akhirnya
menyebabkan kecelakaan fatal.
Berikut beberapa kasus kecelakaan masturbasi terburuk yang pernah terjadi, seperti dikutip dari Menshealth, Senin (17/3/2014):
1. Masturbasi dengan botol
Seorang pria berusia 27 tahun berniat menyenangkan diri sendiri
alias masturbasi dengan menggunakan botol. Cara ini dilakukannya untuk
mempersempit aliran darah ke penis, seperti cara kerja cincin penis.
Sayangnya, botol tersebut macet dan 'mencekik' penisnya, hingga menyebabkan distal edema atau penumpukan darah yang menyebabkan penis membengkak hingga dua kali lipat, menurut laporan Indian Journal of Surgery.
Untungnya, penis pria tersebut bisa kembali ke ukuran normal setelah dokter memotong botol. Namun tidak diketahui apakah orang itu menderita efek-efek jangka panjang.
Sayangnya, botol tersebut macet dan 'mencekik' penisnya, hingga menyebabkan distal edema atau penumpukan darah yang menyebabkan penis membengkak hingga dua kali lipat, menurut laporan Indian Journal of Surgery.
Untungnya, penis pria tersebut bisa kembali ke ukuran normal setelah dokter memotong botol. Namun tidak diketahui apakah orang itu menderita efek-efek jangka panjang.
2. Skrotum bengkak karena keseringan masturbasi
Setelah 2 hari mengalami muntah-muntah, demam, pembengkakan
skrotum, dan nyeri otot, seorang pria 29 tahun akhirnya memutuskan untuk
mengunjungi UGD. Dokter mendiagnosisnya dengan Fournier's gangrene,
tipe infeksi mikroba yang jarang terjadi.
Penyebabnya? Dia mastrubasi terlalu sering hingga menimbulkan lecet pada batang penisnya, yang membuatnya rentan terhadap infeksi. Dokter meresepkan antibiotik dan melakukan bedah kisi kulit untuk kembali melindungi penisnya yang sudah sangat lecet.
Penyebabnya? Dia mastrubasi terlalu sering hingga menimbulkan lecet pada batang penisnya, yang membuatnya rentan terhadap infeksi. Dokter meresepkan antibiotik dan melakukan bedah kisi kulit untuk kembali melindungi penisnya yang sudah sangat lecet.
3. Penis patah karena masturbasi
Meskipun biasanya berhubungan dengan hubungan seks yang agresif, studi
komprehensif dalam jurnal Trauma and Acute Care Surgery menemukan hanya
19 persen dari penis patah terjadi saat berhubungan seks, sedangkan 60
persen terjadi saat pria melakukan masturbasi.
Penyebab paling umum adalah kompresi manual dan angulation. Pada dasarnya, pria-pria tersebut meremas penis terlalu keras dan melakukan gerakan di sudut yang salah, menyebabkan pecahnya corpus cavernosa, tabung silinder yang mengisi penis dengan darah ketika pria ereksi. Pembengkakan dan bocor, serta selusin komplikasi lain, dapat menyebabkan kerugian fungsi permanen, meskipun biasanya kondisi ini dapat diperbaiki.
Penyebab paling umum adalah kompresi manual dan angulation. Pada dasarnya, pria-pria tersebut meremas penis terlalu keras dan melakukan gerakan di sudut yang salah, menyebabkan pecahnya corpus cavernosa, tabung silinder yang mengisi penis dengan darah ketika pria ereksi. Pembengkakan dan bocor, serta selusin komplikasi lain, dapat menyebabkan kerugian fungsi permanen, meskipun biasanya kondisi ini dapat diperbaiki.
4. Masturbasi dengan memasukkan kawat
Laporan menyebutkan ada dua pria yang memasukkan kabel listrik ke uretra
untuk merangsang dirinya selama masturbasi. Salah seorang mendorong
kawat begitu jauh hingga melilit di kandung kemih. Dokter harus
melakukan operasi untuk mengeluarkan kawat. Ajaibnya, kedua pria
tersebut bisa pulih sepenuhnya.
5. Masturbasi deengan mencekik diri sendiri
Ada banyak praktik seks gila yang berisiko mengancam nyawa,
seperti sesak napas karena autoerotic asphyxiation, yaitu tindakan yang
dapat membatasi pasokan oksigen ke otak saat berhubungan seksual
(biasanya saat masturbasi).
Autoerotic asphyxiation (AEA) adalah praktik seksual ketika seseorang melakukan masturbasi dengan mencekik diri sendiri. Hal ini dianggap menyenangkan karena terjadi pengurangan aliran darah ke otak dan adanya pelepasan endorphines.
Orang menjadi gembira karena menjadi pengalaman seksual yang hebat dan orgasme menjadi lebih intens. Bagi kebanyakan orang, AEA secara bertahap menjadi satu-satunya cara yang mana mereka dapat mencapai orgasme.
Artikel Lainnya :
Autoerotic asphyxiation (AEA) adalah praktik seksual ketika seseorang melakukan masturbasi dengan mencekik diri sendiri. Hal ini dianggap menyenangkan karena terjadi pengurangan aliran darah ke otak dan adanya pelepasan endorphines.
Orang menjadi gembira karena menjadi pengalaman seksual yang hebat dan orgasme menjadi lebih intens. Bagi kebanyakan orang, AEA secara bertahap menjadi satu-satunya cara yang mana mereka dapat mencapai orgasme.
Artikel Lainnya :
Cara Mengobati Tumor Rahang
Obat Psoriasis Vulgaris
Obat Mata Glaukoma
0 komentar
Posting Komentar